TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“PEMBINAAN
KEBANGSAAN”
Disusun Oleh :
Nama : Rizqi Purwo Santoso
NPM : 28413022
Kelas
: 2IC01
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015
KATA PENGANTAR
Pertama-tama
Saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pembuatan makalah ini dapat diselesaikan. Saya membuat
makalah ini dengan judul “Pembinaan Kebangsaan”, Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari dosen Mata
Kuliah Softskill
Pendidikan Kewarganegaraan Semester ATA 2014/2015.
Makalah ini berisikan tentang informasi “Pembinaan Kebangsaan”. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “Pembinaan
Kebangsaan”. Dalam
membuat makalah ini saya mendapat beberapa hambatan dan kesulitan. Namun atas
bantuan,dan bimbingan dari semua pihak akhirnya Saya dapat menyelesaikannya.
Sebelumnya saya selaku penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada para
narasumber yang sudah memberikan keterangan dan data pendukung laporan ini.
Saya sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah dan menyadari pula bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
(konstruktif) sangat saya harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang saya buat dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya
sebagai penyusun mengucapkan banyak terimakasih.
Bogor,
28 April 2015
Rizqi Purwo Santoso
DAFTAR ISI
Halaman
Kata
Pengantar .......................................................................................................................... i
Daftar
Isi ..................................................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
2. Maksud
dan tujuan ...................................................................................................... 1
3. Ruang
lingkup .............................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan
Pembinaan Kebangsaan ........................................................................ 3
1. Penjelasan Hakikat Bangsa .......................................................................................... 3
2. Teori Pembinaan dan Kebangsaan ............................................................................... 3
3. Nilai Nilai Pembinaan Kebangsaan ............................................................................. 4
4. Strategi
Pembinaan Kebangsaan .................................................................................. 6
5. Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Kebangsaan .................................................. 7
6. Upaya Mewujudkan Paham Kebangsaan ..................................................................... 8
BAB
III Penutup
........................................................................................................................ 11
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
2. Saran ............................................................................................................................ 11
Referensi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pembinaan kebangsaan
memiliki andil yang besar untuk memajukan peradaban bangsa agar menjadi bangsa
yang semakin terdepan dengan Sumber Daya Manusia yang berilmu, berwawasan , berkarakter
dan religius. Pembentukan, pendidikan dan pembinaan kebangsaan sangat luas
karena terkait dengan pengembangan multiaspek potensi–potensi keunggulan
bangsa dan negara. Dalam hal ini dapat juga disebutkan bahwa:
a.
Pembinaan Kebangsaan merupakan hal
sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan
menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa.
b.
Pembinaan Kebangsaan berperan sebagai
kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing.
c.
Pembinaan Kebangsaan harus dibangun
dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Dalam hal Pembinaan Kebangsaan akan mengerucut
pada tiga tujuan besar, yaitu :
a.
Untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri
bangsa.
b.
Untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia, dan
c.
Untuk membentuk manusia dan masyarakat
Indonesia yang berakhlak mulia dan bangsa yang bermartabat.
Pembentukan, pendidikan dan pembinaan kebangsaan
harus diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga jati diri bangsa dan
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.2
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan saya dalam pembuatan makalah ini, adalah
agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud Pembinaan Kebangsaan itu serta
upaya apa saja yang harus dilakukan pemerintah dalam Pembinaan Kebangsaan Indonesia
khususnya generasi penerus bangsa ini agar kelak mereka bisa membawa bangsa ini
menjadi bangsa yang disegani dengan cara Pembinaan Kebangsaan ini.
1.3
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup permasalahan yang dibahas pada makalah
kali ini adalah sebagai berikut.
a.
Hakikat Bangsa
b.
Teori Pembinaan dan Teori Kebangsaan
c.
Nilai nilai Pembinaan Kebangsaan
d. Strategi Pembinaan Kebangsaan
e.
Faktor yang
Mempengaruhi Pembinaan Kebangsaan
f.
Upaya mewujudkan paham kebangsaan
BAB II
PEMBAHASAN PEMBINAAN KEBANGSAAN
1.
Hakikat Bangsa
Bangsa pada hakikat nya adalah
merupakan penjelmaan dari sifatkodrat manusia tersebut dalam merealisasikan
harkat dan martabat kemanusiaan. Manusia memebentuk suatu bangsa karena untuk
memenuhi kodrat nya yaitu sebagia individu dan makhluk social oleh karena itu
deklarasi bangsa Indonesia tida didasarkan pada deklarasi imdividu sebagaimana
bangsa liberal.
2.
Teori Pembinaan dan Kebangsaan
Pembinaan dapat
diartikan sebagai upaya memelihara dan membawa suatu keadaan yang seharusnya
terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana seharusnya. Dalam manajemen pendidikan
luar sekolah,pembinaan dilakukan dengan maksud agar kegiatan atau program yang
sedang dilaksanakan selalu sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang dari hal
yang telah direncanakan.
Pembinaan
menurut para ahli yaitu:
1. Poerwadarmita (1987)
Pembinaan
adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna
berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
2. Menurut Thoha (1989)
Pembinaan
adalah suatu proses, hasil atau pertanyaan menjadi lebih baik, dalam hal ini
mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau
berbagai kemungkinan atas sesuatu.
3. Menurut Widjaja (1988)
Pembinaan
adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan – urutan pengertian,
diawali dengan mendirikan membutuhkan memellihara pertumbuhan tersebut yang
disertai usaha – usaha perbaikan, menyempurnakan dan mengembangkannya.
Kebangsaan
adalah kualitas perilaku kolektif yang khas baik yang tecermin dalam
kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara
sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah dari raga
seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia haruslah berdasarkan
nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kebangsaan
menurut para ahli yaitu :
1.
Teori Hans Kohn
Hans
Kohn mengemukakan bahwa bangsa yaitu terbentuk karena persamaan bahasa, ras,
agama, peradaban, wilayah, Negara dan kewarganegaraan.
2.
Teori kebangsaan Ernest Rehan
Hakikat
bangsa atau ‘Nation’ ditinjau secara ilmiah oleh seorang ahli dari academmie
Francaise, prancis pada tahun 1982. Menurut renan pokok pokok pikiran tentang
bangsa adalah sebagai berikut :
a.
Bahwa bangsa Indonesia adalah satu jiwa, suatu azas
kerokhanian
b.
Bahwa bangsa adalah suatu solidaritas yang besar
c.
Bahwa bangsa adalah suatu hasil sejarah. Oleh karena sejarah
berkembang terus maka kemudian menurut Rena bahwa bangsa adalah bukan sesuatu
yang abadi.
d.
Wilayah dan ras bukan lah suatu penyebab timbulnya bangsa.
Wilayah memberikan ruang dimana bangsa hidup, sedangkan manusia membentuk jiwa
nya. Dalam aitan inilah maka Renan kemudian tiba pada suatu kesimpulan bahwa
bangsa adalah suatu jiwa suatu asas kerokhanian.
3.
Nilai – Nilai Pembinaan Kebangsaan
a.
Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b.
Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
c.
Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
d.
Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e.
Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
f.
Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g.
Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
h.
Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
i.
Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,
dan didengar.
j.
Semangat
Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
k.
Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
l.
Menghargai
Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
m.
Bersahabat /
Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
n.
Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
o.
Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
p.
Peduli
Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
q.
Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
r.
Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
4.
Strategi
Pembinaan Kebangsaan
Ada 3 pilar utama untuk mewujudkan Pembinaan
Kebangsaan, yaitu:
1.
Aspek pada Tataran
Individu
Nilai kehidupan diwujudkan dalam
perilaku, diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten. Pendidikan
karakter bangsa dimulai dengan pendidikan karakter individu.
2.
Aspek
pada Tataran Masyarakat
Masyarakat adalah komunitas yang
secara integral memiliki nilai yang sama, dan akan committed menerapkan nilai
yang mereka anggap baik. Komunitas bisa terbentuk karena kepentingan,
profesi atau tujuan bersama contohnya PGRI, PMR atau Partai Politik.
3.
Aspek pada
Tataran Bangsa
Bangsa teridiri dari sekumpulan
bangsa, masyarakat. Pada komunitas, baik orang atau bangsa, terjadi kontrak
sosial atau perasaan kebersamaan untuk mendukung nilai-nilai luhur yang ada.
Pada tataran bangsa, nilai-nilai luhur tersebut telah berhasil dirumuskan
menjadi dasar negara Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Nilai-nilai luhur
tersebut adalah:
a)
Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
b)
Martabat Kemanusiaan
c)
Persatuan
d)
Musyawarah
e)
Adil
5.
Faktor yang
Mempengaruhi Pembinaan Kebangsaan
a.
Lingkungan
Global
Globalisasi
dalam banyak hal memiliki kesamaan dengan internasionalisasi yang dikaitkan
dengan berkurangnya peran dan batas-batas suatu negara yang disebabkan
adanya peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia melalui berbagai bentuk interaksi. Globalisasi juga dapat
memacu pertukaran arus manusia, barang, dan informasi tanpa batas. Hal itu
dapat menimbulkan dampak terhadap penyebarluasan pengaruh budaya dan
nilai-nilai termasuk ideologi dan agama dalam suatu bangsa yang sulit
dikendalikan. Pada gilirannya hal ini akan dapat mengancam jatidiri bangsa terutama
masyarakat kalangan generasi muda yang cenderung mudah terpengaruh oleh
nilai-nilai dan budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian dan karakter
bangsa Indonesia.
b.
Lingkungan
Regional
Pada lingkungan regional, pengaruh globalisasi
juga membawa dampak terhadap terkikisnya budaya lokal di zona negara-negara
Asia Tenggara. Dampak tersebut berwujud adanya ekspansi budaya dari
negara-negara maju yang menguasai teknologi informasi. Meskipun telah
dilaksanakan upaya pencegahan melalui program kerja sama kebudayaan, namun
melalui teknologi infomasi yang dikembangkan, pengaruh negara lain dapat saja
masuk. Perkembangan regional Asia atau lebih khusus ASEAN dapat membawa
perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat dan bangsa Indonesia.
Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat dan sesuai agar masyarakat Indonesia
dapat tetap menjaga nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa serta generasi muda
tetap memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
c.
Lingkungan
Nasional
Perkembangan politik di dalam negeri dalam era
reformasi telah menunjukkan arah terbentuknya demokrasi yang baik. Selain itu
telah direalisasikan adanya kebijakan desentralisasi kewenangan melalui
kebijakan otonomi daerah. Namun, sampai saat ini, pemahaman dan implementasi
konsep demokrasi dan otonomi serta pentingnya peran pemimpin nasional masih
belum memadai. Pembangunan fisik dimulai dari zaman orde lama, orde baru, orde reformasi
hingga pasca reformasi terasa sangat pesat, termasuk pembangunan infrastruktur
pendukung pembangunan yang mencapai tingkat kemajuan cukup berarti. Kemajuan di
bidang fisik harus diimbangi dengan pembangunan nonfisik, termasuk membina
karakter dan jati diri bangsa agar menjadi bangsa yang kukuh dan memiliki
pendirian yang teguh.
6.
Upaya Mewujudkan Paham Kebangsaan
Ditinjau dari format pendidikan.
Dapat dilakukan melalui jalur formal dan informal sebagai berikut :
a.
Pertama, secara formal dalam lingkungan sekolah/Perguruan
Tinggi, untukmenjaga eksistensi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa
Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, maka Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) dan rasa cinta tanah
air harus dikenalkan secara dini kepada anak-anak Indonesia melalui pendidikan
sekolah / Perguruan Tinggi sesuai dengan strata pendidikannya secara merata dan
diwadahi melalui kurikulum pendidikan nasional
b.
Kedua, Secara informal dalam
lingkungan pemukiman maupunlingkungan pekerjaan, disamping pendidikan formal
yang diterima oleh generasi penerus bangsa disekolah maupun perguruan tinggi,
maka pendidikan bela negara juga dilaksanakan dilingkungan pemukiman dan
lingkungan pekerjaan
Ditinjau
dari pembinaan aspek astagatra. Astagatra yang terdiri dari tri gatra
(geografi, demografi dan sumber kekayaan alam) dan panca gatra (idiologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan) adalah merupakan ciri
wawasan nusantara dan ketahanan nasional bangsa Indonesia sehingga perlu adanya
upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan Indonesia dalam
tinjauan aspek astagatra dilakukan melalui cara sebagai berikut :
a. Pembinaan dari tinjauan aspek geografi. Seluruh komponen bangsa
ikut bertanggung jawab untuk menjaga dan membangun kondisi geografis NKRI dalam
ikatan ke-Bhineka Tunggal Ika-an guna menjaga integritas NKRI.
b. Pembinaan dari tinjauan aspek demografi. Menghapus pandangan
minoritas terhadap kelompok etnis tertentu, guna menghindari sentimen
kedaerahan yang dapat memicu kebencian daerah terhadap pusat sehingga perlu
dilakukan tindakan yang seimbang untuk bersikap dalam rangka menanamkan
loyalitas vertikal, sebagai salah satu indikatornya adalah adanya derajat
kepatuhan dan kesetiaan yang ditunjukan oleh pemerintah daerah terhadap
pemerintah pusat.
c. Pembinaan dari tinjauan aspek sumber kekayaan alam. Pengelolaan
sumber kekayaan alam mampu memberikan dan membuka lapangan kerja bagi penduduk
di daerah, membatasi kesenjangan sosial yang ada antara pusat dan daerah,
pengelolaan sumber kekayaan alam prioritas utama diperuntukan bagi kepentingan
masyarakat di daerah setempat, melibatkan masyarakat setempat dalam upaya
melestarikan dan menginfentarisir kekayaan alam, perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan kekayaan alam menggunakan manajemen yang transparan, sehingga di
ketahui dengan jelas arah aliran keuangan dari hasil pengelolaan tersebut.
d. Pembinaan dari tinjauan aspek idiologi. Mengenalkan dan memberikan
pendidikan moral Pancasila mulai dari usia dini, pembangunan mental spiritual
harus dilaksanakan secara seimbang agar terbentuk manusia Indonesia yang
memiliki moral etika sebagai insan Pancasila.
e. Pembinaan dari tinjauan aspek politik. Menjelaskan bahwa sistem
pemerintahan senantiasa berdasarkan hukum sehingga perbuatan yang dilakukan
diluar rambu-rambu dan kaedah hukum yang berlaku berarti merupakan suatu
indikasi melawan hukum dan harus dipertanggung jawabkan sistem pemerintahan
senantiasa berdasarkan hukum sehingga perbuatan yang mencegah terjadinya
diktator mayoritas dan tirani minoritas atau si besar menindas yang kecil dan
yang kuat menginjak yang lemah, tindakan-tindakan ini tidak bisa dibenarkan dan
tidak boleh dilakukan oleh siapapun dan kepada siapapun.
f. Pembinaan dari tinjauan aspek ekonomi. Dalam mewujudkan pemulihan
ekonomi harus selalu berorientasi kepada ekonomi rakyat dan bertumpu pada
ekonomi pasar, senantiasa harus mengedepankan pemberdayaan institusi fungsional
dibidang ekonomi, misalnya mendorong pengembangan industri strategis melalui
program penelitian yang bersifat kemitraaan dengan lembaga penelitian
diberbagai perguruan tinggi maupun industri strategis yang ada sehingga dapat
menjawab desakan kebutuhan ekonomi di daerah, dan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat daerah tersebut pada tingkat kebutuhan primer.
g. Pembinaan dari tinjauan aspek sosial budaya. Upaya ini perlu
diimplementasikan dalam sosial kultur kehidupan masyarakat didaerah setempat,
karena ikatan adat istiadat dijunjung tinggi sebagai nilai-nilai yang bermakna
dalam menentukan kehidupan masyarakat pada daerah daerah tertentu, diwujudkan
secara aplikatif untuk dapat menghargai pendapat dan sarana masukkan dari para
tokoh mayarakat bernilai positif untuk membangun daerah secara fisik maupun non
fisik (moral).
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Bangsa pada hakikatnya adalah merupakan penjelmaan dari
sifat kodrat manusia tersebut dalam merealisasikan harkat dan martabat
kemanusiaan. Manusia memebentuk suatu bangsa karena untuk memenuhi kodratnya
yaitu sebagia individu dan makhluk social oleh karena itu deklarasi bangsa
Indonesia tidak didasarkan pada deklarasi individu sebagaimana bangsa liberal. Upaya
pembinaan kebangsaan jika ditinjau dari format pendidikan. Dapat dilakukan
melalui jalur formal dan informal sebagai berikut :
a.
Pertama, secara formal dalam lingkungan sekolah/Perguruan
Tinggi.
b.
Kedua, Secara informal dalam lingkungan pemukiman
maupunlingkungan pekerjaan, disamping pendidikan formal yang diterima oleh
generasi penerus bangsa disekolah maupun perguruan tinggi, maka pendidikan bela
negara juga dilaksanakan dilingkungan pemukiman dan lingkungan pekerjaan.
Adapun
Nilai – Nilai Pembinaan Kebangsaan mencakup Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja
Keras,Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa
Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan dan masih banyak lagi.
Dengan adanya Pembinaan Kebangsaan ini diharapkan bangsa Indonesia khususnya
generasi penerus bisa membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani
oleh Negara Negara lain serta bisa menjadi penguat atau tameng bagi jati diri
bangsa ini agar terhindar dari gangguan gangguan luar.
2. Saran
Bagi mahasiswa hal – hal yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan wawasan kebangsaan adalah sebagai berikut :
Sederhananya, melalui kegiatan jambore yang diadakan oleh kampus menjadi suatu
komunitas generasi muda yang terdidik agar bisa menjadi pilar penyebar semangat
cinta Tanah Air, berbudaya unggul, dan berprestasi secara akademik maupun
secara kemasyarakatan. Pelaksanaan karya bakti untuk memajukan lingkungan
sekitar yang sekiranya membutuhkan bantuan. Pelaksanaan makrab (malam
keakraban) yang mampu menjalin rasa persatuan yang kuat satu dengan yang
lainnya.
TULISAN BEBAS
1.
Apa paham kebangsaan, rasa kebangsaan, dan semangat
kebangsaan Paham Kebangsaan ?
Jawab :
Paham Kebangsaan merupakan
pengertian yang mendalam tentang apa dan bagaimana bangsa itu mewujudkan masa
depannya. Dalam mewujudkan paham tersebut belum diimbangi adanya legitimasi
terhadap sistem pendidikan secara nasional, bahkan masih terbatas muatan lokal,
sehingga muatan nasional masih diabaikan..
Rasa Kebangsaan. Rasa kebangsaan tercermin pada perasaan rakyat, masyarakat dan bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini masih dirasakan jauh untuk menggapainya, karena lunturnya rasa kebangsaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai peristiwa, baik perasaan mudah tersinggung yang mengakibatkan emosional tinggi yang berujung pada pembunuhan, bahkan pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17 Agustus yang setiap tahun dirayakan kurang menggema, karena kurangnya penghayatan dan pengamalan terhadap Pancasila.
Semangat Kebangsaan. Belum terpadunya semangat kebangsaan atau nasionalisme yang merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Hal ini tercermin pada sekelompok masyarakat mulai luntur dalam memahami adanya pluralisme, karena pada kenyataannya bangsa Indonesia terdiri atas bermacam suku, golongan dan keturunan yang memiliki ciri lahiriah, kepribadian, kebudayaan yang berbeda, serta tidak menghapus kebhinekaan, melainkan melestarikan dan mengembangkan kebhinekaan sebagai dasarnya.
Rasa Kebangsaan. Rasa kebangsaan tercermin pada perasaan rakyat, masyarakat dan bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini masih dirasakan jauh untuk menggapainya, karena lunturnya rasa kebangsaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai peristiwa, baik perasaan mudah tersinggung yang mengakibatkan emosional tinggi yang berujung pada pembunuhan, bahkan pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17 Agustus yang setiap tahun dirayakan kurang menggema, karena kurangnya penghayatan dan pengamalan terhadap Pancasila.
Semangat Kebangsaan. Belum terpadunya semangat kebangsaan atau nasionalisme yang merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Hal ini tercermin pada sekelompok masyarakat mulai luntur dalam memahami adanya pluralisme, karena pada kenyataannya bangsa Indonesia terdiri atas bermacam suku, golongan dan keturunan yang memiliki ciri lahiriah, kepribadian, kebudayaan yang berbeda, serta tidak menghapus kebhinekaan, melainkan melestarikan dan mengembangkan kebhinekaan sebagai dasarnya.
2.
Jelaskan pengertian wawasan kebangsaan !
Jawab :
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa
Indonesia. Dihadapkan kepada kondisi pemahaman kesadaran berbangsa dan
bernegara, maka masalah pokok yang perlu dipecahkan bersama adalah bagaimana
membangun kesadaran dan kemampuan Bela Negara dikalangan bangsa Indonesia
sebagai dasar pemahaman wawasan nusantara
3.
Jelaskan pengertian wawasan nusantara !
Jawab :
Wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional.
4.
Peran apa yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi
penerus bangsa dalam menanggulangi kondisi Negara yang diperlukan saat ini ?
Jawab :
Mahasiswa merupakan salah satu aset
Negara dan penerus yang nantinya akan menggantikan kedudukan para pejabat
menteri dan presiden dalam mengurus dan mengembangkan. Beberapa contoh kasus
dalam meningkatkan wawasan kebangsaan:
a. Sederhananya, melalui kegiatan
jambore yang diadakan oleh kampus menjadi suatu komunitas generasi muda yang
terdidik agar bisa menjadi pilar penyebar semangat cinta Tanah Air, berbudaya
unggul, dan berprestasi secara akademik maupun secara kemasyarakatan.
b. Pelaksanaan karya bakti untuk
memajukan lingkungan sekitar yang sekiranya membutuhkan bantuan. Dengan begitu,
hal ini secara tidak langsung akan mempererat tali persaudaraan dan persatuan
(ukhuwah) antara masyarakat dengan mahasiswa.
- Pelaksanaan makrab (malam
keakraban) yang mampu menjalin rasa persatuan yang kuat satu dengan yang
lainnya. Hal ini akan menumbuhkan solidaritas yang erat antar mahasiswa
maupun dengan para dosennya. ”Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di
belahan dunia manapun maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah
satu irama rahasianya” (Hasan Al Banna) Sejarah mencatat sejak lahirnya
bangsa ini pada tanggal 17 agustus 1945 sampai sekarang Indonesia telah
banyak mengalami sebuah perjalanan panjang dan sebuah keniscayaan dalam setiap
perjalanan pasti terjadi perubahan. Dalam konteks keIndonesiaan kita pun
mengalami perubahan yang cukup berarti baik ditingkat lokal maupun global.
Namun di sisi lain sangat jelas
negeri ini tidak dapat melupakan efek negatif dari perubahan perubahan
tersebut.
5.
Pada akhir – akhir ini tindakan mahasiswa dilingkungan
kampus-kampus (demo anarkis, perkelahian, judi, narkoba, dsb) tertentu cukup
memprihatinkan, yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Tindakan apa
yang perlu untukmengatasi hal-hal yang tidak semestinya.
Jawab :
Apabila dicermati adanya beberapa
fenomena peristiwa pada kehidupan masyarakat yang terjadi di berbagai daerah
pada akhir-akhir ini, baik berupa perkelahian massal antar kelompok kepentingan
akibat pemekaran wilayah, berebut lahan kehidupan, selisih paham antar pemuda
/pelajar termasuk mahasiswa dan lainnya, merupakan bukti konkrit adanya
pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dalam bentuk wawasan kebangsaan sudah
menurun. Melihat perkembangan Wawasan Kebangsaan yang dimiliki komponen bangsa
saat ini, apabila dibiarkan dapat dipastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang sangat kita cintai ini akan berimplikasi terhadap hal-hal sebagai berikut
ini : Tidak terlaksananya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila terutama
paham kebangsaan. rasa kebangsaan semangat kebangsaan. Adanya indikasi menurunnya pemahaman
terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama paham, rasa dan semangat kebangsaan
tersebut, akan sangat mempengaruhi di dalam menjaga keutuhan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Masih adanya sebagian masyarakat yang belum
menghayati, memahami dan mengamalkan secara utuh terhadap nilai-nilai Pancasila
terutama tentang wawasan kebangsaan yang terdapat rasa, paham dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Raferensi
: